Penggiat konservasi sering
mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan konsep kompleks keanekaragaman
hayati (keanekaragaman genetik, spesies, dan lingkungan) dan bagaimana
interaksi ekologis tersebut mempengaruhi kesejahteraan manusia. Media umumnya
memberikan informasi yang tidak lengkap dan tidak seimbang kepada masyarakat
umum sehingga meninggalkan celah besar dalam pengetahuan dan pemahaman yang
dapat menghalangi kemampuan seseorang untuk membuat keputusan yang baik terkait
konservasi. Seni bisa menjadi alternatif untuk menyampaikan pesan penting konservasi.
Arrieta (2014) dalam sebuah
tesisnya di University of Edinburgh melakukan penelitian untuk mengkaji
kesadaran masyarakat tentang istilah keanekaragaman hayati, mengukur kemampuan
seni gambar mural untuk menyampaikan konsep keanekaragaman hayati yang
kompleks, dan menentukan apakah gambar mural ini dapat menjadi pendorong bagi
masyarakat untuk secara aktif mencari pengetahuan terkait keanekaragaman
hayati. Untuk pekerjaan tesis tersebut, seni mural dibangun di ruang publik (di
Boynton Beach, FL U.S.A.) sebagai sarana untuk menguji pendekatan baru dalam
mengkomunikasikan informasi keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesadaran
kepada masyarakat.
Penelitian
Tesis: Seni Mural in-situ berlokasi di 422 West Industrial Drive, Boynton
Beach, FL 33426 U.S.A
Survei
dilakukan secara online, dengan halaman web yang menyertakan gambaran singkat
keanekaragaman hayati dan tautan untuk informasi yang lebih mendalam. QR Code ditempatkan pada mural untuk
mengarahkan pada survei dan situs web. Hasil penelitian menunjukkan hanya 20
dari 187 (10,8%) dari total responden memahami seluruh makna yang dimaksudkan
tentang keanekaragaman hayati dan kaitannya dengan kesejahteraan manusia.
Namun, 94 dari 187 (50,5%) responden mengunjungi tautan yang disediakan untuk
mempelajari lebih lanjut tentang keanekaragaman hayati. Hal ini menunjukkan
bahwa seni mural jalanan bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat, minimal menarik minat masyarakat yang kemudian mengarahkan
masyarakat agar mencari informasi yang mendalam terkait pentingnya konservasi
biodiversitas.
Dalam
penelitian lain Curtis et al. (2012) menemukan bahwa
seni menyediakan atmosfer yang kondusif untuk menerima informasi dan
mendorongnya sebagai cara alternatif untuk mengkomunikasikan sains. Seni dapat
mensintesis dan menyampaikan informasi saintifik yang kompleks, memberikan cara
baru untuk melihat suatu issue, menyentuh emosi manusia, dan membuat atmosfer
selebrasi. Curtis (2011) menyarankan
bahwa pembentukan kerjasama dengan komunitas seni bisa meningkatkan efisiensi
penyampaian pesan kepada masyarakat umum. Dalam studi kasus yang ditampilkan pada
soal, mural bergambar kupu-kupu terancam punah tersebut bisa menjadi satu cara atau
suatu bentuk protes yang bisa menarik perhatian masyarakat sehingga mendapatkan
dukungan masyarakat dan mendapatkan atensi dari pemerintah. Diharapkan hal ini
dapat mencegah keputusan pembangunan Dakota
Access Pipeline yang bisa membahayakan sumber air dan keanekaragaman hayati.
Secara keseluruhan bisa disimpulkan bahwa seni bisa digunakan sebagai media komunikasi yang baik untuk menyampaikan informasi penting dan kompleks tentang pentingnya konservasi biodiversitas sehingga menggerakkan masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam upaya konservasi biodiversitas. Minimal, seni bisa menarik perhatian masyarakat yang kemudian bisa mengarahkan pada keinginan masyarakat untuk mengetahui tentang pentingnya konservasi biodiversitas.
Contoh karya seni untuk kampanye konservasi biodiversitas
Salah satu contoh kampanye konservasi
biodiversitas melalui seni adalah karya dari Jane Kim. Jane Kim adalah seniman,
ilustrator sains, dan pendiri Ink-Dwell
yang menciptakan seni untuk meningkatkan kesadaran menjaga alam. Proyek Migrating Mural adalah serangkaian mural
yang dilukis di sepanjang koridor migrasi. Migrating
Mural pertama menampilkan domba bighorn Sierra Nevada. Jane sudah mulai
mengerjakan empat mural di sepanjang California's Highway 395. Dengan
menghadirkan hewan langka dan luar biasa ke mata publik, Jane berharap dapat
membantu mengumpulkan dana yang diperlukan untuk upaya menyelamatkan hewan ini dari
daftar spesies yang terancam punah dalam satu dekade dan untuk mendapatkan
dukungan komunitas yang akan membantu melindungi domba bighorn Sierra Nevada. Mural
ini menggambarkan tahapan pertumbuhan seekor domba jantan dari seekor domba
berumur dua bulan menjadi seekor domba dewasa berumur delapan tahun. Lukisan
dinding tersebut juga menggabungkan profil ikonik Gunung Williamson, rumah
salah satu dari tiga kawanan domba bighorn Sierra yang masih hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar