Keratinase [EC 3.4.21] adalah protease kelompok besar serin protease atau metallo protease yang bisa mendegradasi struktur yang menyusun protein keratin (Gupta & Ramnani, 2006). Keratinase adalah satu-satunya kelompok protease yang bisa mendegradasi keratin yang sangat kompleks sehingga bisa mengubah limbah yang mengandung keratin menjadi asam amino dan protein larut (Kothari dkk., 2016). Kebanyakan keratinase dari genus Bacillus tergolong protease tipe serin. Keratinase yang diproduksi oleh B. licheniformis PWD-1 sudah dikarakterisasi dengan baik dan tergolong protease tipe serin, dan gen pengkode KerA menunjukkan homologi dengan subtilisin yang juga merupakan tipe protease serin. Gen KerA yang mengkode keratinase B. licheniformis diekspresikan khusus untuk hidrolisis bulu, sehingga kehadiran keratin bulu sebagai sumber karbon dan nitrogen pada media kultur menghasilkan ekpresi protease keratinolitik. Sisi katalitik dari serin protease disusun oleh triad katalitik yaitu Serin-Histidin-Asparagin. Mekanisme hidrolisis dari serin protease terdiri dari dua langkah reaksi yaitu pembentukan intermediet enzim-peptida yang terikat secara kovalen dan pelepasan asam amino atau fragmen peptida (Hedstrom, 2002).
Mekanisme Degradasi Keratin Oleh Keratinase
Keratinase dari mikroba umumnya adalah enzim ekstraseluler ketika
ditumbuhkan pada substrat keratin, tetapi terdapat bebrapa keratinase yang
terikat ke sel maupun intraseluler. Keratinase intraseluler pada kebanyakan
penelitian utamanya adalah kelompok disulfida reduktase, sulfit atau
thiosulfate yang secara sinergis membantu keratinase mendegradasi keratin
dengan mengurangi ikatan disulfida pada keratin. Secara lebih eksplisit,
terdapat dua langkah dalam keratinolisis, yaitu sulfitolisis atau reduksi
ikatan disulfida dan proteolisis. Dispekulasikan bahwa sulfitolisis membutuhkan
sel hidup, reduktan seperti natrium sulfit, DTT, mercaptoethanol, glutathione,
sistein and thioglikolat atau disulfida reduktase, yang beraksi dengan
bekerjasama dengan protease keratinolitik untuk degradasi keratin secara penuh.
Tetapi, urutan dari peristiwa ini di alam masih menjadi perdebatan. Keratinase
dihasilkan dalam jumlah besar dalam media basal dengan substrat keratin.
Kebanyakan organisme mampu menggunakan keratin sebagai sumber karbon dan
nitrogen satu-satunya. Namun, jenis induser keratin eksogen mulai dari bulu
ayam utuh, tepung bulu ayam, rambut wol, tanduk, kuku, dan stratum korneum
sampai rambut (Gupta & Ramnani, 2006).
Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa kelompok keratinase adalah
enzim yang indusibel. Gula sederhana seperti glukosa dilaporkan mampu
menghambat sintesis keratinase karena represi katabolit, yang sering dijumpai
pada protease mikroba. Semua fermentasi yang mengawali produksi keratinase juga
diikuti dengan degradasi substrat keratin secara berkala. Namun yang menarik
bahwa kinetika produksi keratinase dan degradasi keratin tidak beriringan.
Keratinolisis tidak bisa digunakan sebagai penanda produksi dan begitu pula
sebaliknya. Hal ini bisa dicontohkan dari literatur dimana keratinase utamanya
dihasilkan saat akhir fase eksponensial fase stasioner dari pertumbuhan
mikroba, sedangkan degradasi keratinase membutuhkan waktu 24 jam sampai
beberapa hari. Hal ini terkait dengan mekanisme kompleks dari organisme ini (Gupta & Ramnani, 2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar